Peran GEMA dalam Mengasah Kemampuan Jurnalistik

GEMA melakukan foto bersama saat pelatihan jurnalistik di ANTARA Heritage.

Menjadi mahasiswa jurnalistik, saya sadar bahwa mengasah keterampilan tidak hanya bisa dilakukan di ruang kelas. Pengalaman di lapangan dan keterlibatan dalam organisasi kampus turut memegang peranan penting dalam pengembangan diri saya. Salah satu pengalaman yang paling berarti adalah keikutsertaan saya dalam GEMA, organisasi majalah kampus tempat saya berperan sebagai sekretaris. Meskipun peran saya tidak berkaitan langsung dengan produksi konten jurnalistik, pengalaman ini tetap memberikan banyak pelajaran dan membantu saya mengasah kemampuan dalam berbagai aspek jurnalistik.

Sebagai sekretaris, tanggung jawab utama saya adalah memastikan kelancaran administrasi organisasi, mulai dari pencatatan rapat hingga pengelolaan dokumen dan jadwal. Pada awalnya, saya merasa peran ini tidak sepenuhnya relevan dengan jurusan jurnalistik yang saya ambil, tetapi seiring waktu, saya menyadari bahwa kemampuan manajerial ini sangat berharga dalam dunia jurnalistik. Menjadi sekretaris mengajarkan saya bagaimana mengatur waktu, berkomunikasi dengan berbagai pihak, serta bekerja secara kolaboratif dengan tim.

Dalam dunia jurnalistik, kolaborasi menjadi kunci, baik dalam bekerja dengan editor, fotografer, hingga narasumber. Pengalaman saya di GEMA membantu saya mengasah kemampuan komunikasi efektif dan koordinasi antaranggota. Saya belajar untuk mendengarkan pendapat orang lain dan memastikan bahwa semua tugas berjalan sesuai dengan rencana. Hal ini sangat membantu ketika saya terlibat dalam proyek-proyek jurnalistik, di mana kerja sama tim sangat krusial untuk menghasilkan karya yang berkualitas.

Walaupun saya tidak terlibat langsung dalam produksi majalah, peran saya di GEMA memberi saya akses untuk memahami bagaimana sebuah artikel atau laporan berita dihasilkan dari awal hingga akhir. Saya sering kali ikut terlibat dalam diskusi redaksi, di mana kami membahas ide-ide untuk topik yang akan diangkat. Diskusi-diskusi ini membuka wawasan saya tentang proses brainstorming jurnalistik dan bagaimana sebuah ide dapat berkembang menjadi tulisan yang siap dipublikasikan.

Selain itu, saya juga terlibat dalam penyusunan jadwal dan agenda majalah, yang mengajarkan saya pentingnya tenggat waktu dalam dunia jurnalistik. Sebagai jurnalis, menyelesaikan tulisan tepat waktu adalah salah satu keterampilan vital. Pengalaman ini melatih saya untuk disiplin dalam bekerja di bawah tekanan waktu tanpa mengorbankan kualitas.

Sebagai mahasiswa jurnalistik, kemampuan mengelola informasi menjadi sangat penting. Di GEMA, saya sering berhadapan dengan berbagai dokumen, baik yang bersifat administratif maupun informasi dari anggota lain yang harus diatur dengan baik. Pengalaman ini mengasah kemampuan saya dalam mengelola data dan informasi secara sistematis. Saya belajar bagaimana menyusun informasi agar mudah diakses dan dipahami oleh orang lain. Dalam konteks jurnalistik, keterampilan ini sangat berguna dalam proses riset dan penyajian informasi yang jelas dan terstruktur.

Selain pengembangan keterampilan teknis, keterlibatan saya di GEMA juga memberikan banyak peluang untuk memperluas jaringan. Melalui berbagai kegiatan dan kolaborasi dengan organisasi lain, saya bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang, baik sesama mahasiswa, dosen, maupun narasumber dari luar kampus. Jaringan ini memberikan banyak inspirasi dan kesempatan untuk terus belajar, baik dari pengalaman orang lain maupun dari situasi yang dihadapi di lapangan.

Sebagai mahasiswa jurnalistik, memiliki jaringan yang luas merupakan aset penting. Narasumber, editor, bahkan sesama jurnalis adalah pihak-pihak yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam perjalanan karier saya. Melalui GEMA, saya mendapatkan kesempatan untuk mulai membangun jaringan ini sejak dini.

Melalui pengalaman saya di GEMA, saya menyadari bahwa organisasi kampus memiliki peran yang sangat besar dalam membantu mengembangkan keterampilan jurnalistik saya. Meski saya tidak secara langsung terlibat dalam produksi konten, peran saya sebagai sekretaris tetap memberikan kontribusi besar dalam mengasah keterampilan manajerial, kolaborasi, pengelolaan informasi, dan perluasan jaringan. Semua ini merupakan bekal yang sangat penting bagi saya sebagai mahasiswa jurnalistik yang sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja di masa depan.




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama